Search This Blog

Pages

Day 1 - Liburan di Jogja : Keraton Ratu Boko & Candi Prambanan

Candi Prambanan

Perjalanan selanjutnya adalah menuju Candi Prambanan dan Keraton Ratu Boko, Prambanan sendiri seperti sebuah janji bagi kami, 3 kali ke Jogja baru kali ini kami berhasil sampai ke Prambanan. Sebelumnya selalu ada halangan untuk masuk, mulai dari terlalu malam dan yang berikutnya hujan deras. Akhirnya kali ini keberuntungan sedang berpihak pada kami, sepanjang tour cuaca cerah padahal katanya hari-hari sebelumnya hujan selalu turun deras.  

Di loket tiket Prambanan kita bisa membeli tiket yang dijual satu paket yang disebut tiket terusan yaitu tiket masuk ke Prambanan sekaligus diantar menuju ke Kraton Ratu Boko menggunakan shuttle bus. Jika hanya ingin mengunjungi salah satunya kita juga bisa membeli tiket terpisah tapi tiket terusan harganya lebih murah dibandingkan tiket terpisah. Harga untuk wisatawan lokal hanya Rp. 45.000 per orang untuk tiket terusan. Relatif murah jika dibandingan harga tiket wisata di daerah asal kami Bali. 
Setelah membeli tiket, kami dianter menuju shuttle bus yang akan membawa kami ke Keraton Ratu Boko. Lokasinya sekitar 3 km di sebelah selatan kompleks Candi Prambanan, terletak diatas bukit dengan ketinggian 196 meter diatas permukaan laut dan luas total kompleks candi ini mencapai 25 ha. Nama candi ini berasal dari legenda masyarakat setempat yang mempercayai bahwa Ratu Baka atau Ratu Boko merupakan ayah dari Loro Jongrang yang menjadi nama Candi utama di kompleks Prambanan. 

Kompleks candi Ratu Boko ini di percayai sebagai sebuah areal tempat tinggal sehingga disebut dengan Keraton Ratu Boko. Kompleks ini terbagi menjadi empat bagian, yaitu tengah, barat, tenggara, dan timur. Bagian tengah terdiri dari bangunan gapura utama, lapangan, Candi Pembakaran, kolam, batu berumpak, dan Paseban. Sementara, bagian tenggara meliputi Pendopo, Balai-Balai, tiga buah candi, kolam, dan kompleks Keputren. Kompleks gua, Stupa Budha, dan kolam terdapat di bagian timur. Sementara bagian barat hanya terdiri atas perbukitan. 
Gerbang pertama dengan tiga buah pintu
Gapura ke-dua dengan lima buah pintu

Batur paseban : terdiri dari dua buah fondasi batu yg berhadapan yang berfungsi sebagi ruang tunggu bagi tamu

Begitu masuk melalui pintu utama candi kami langsung melihat dua buah gapura besar, gapura pertama memiliki 3 buah pintu sementara gapura ke-2 memiliki 5 buah pintu. Ketika melewati salah satu gapura saya melihat ada tulisan di sisi kiri gapura berbunyi "Panabwara", tulisannya seperti dipahat dengan benda tajam, awalnya saya kira ini vandalisme, kok ada ya orang yang tega corat coret di tempat seperti ini. Tapi ternyata saya salah, tulisan yang saya lihat itu adalah tulisan dari Rakai Panabwara saat beliau mengambil alih istana. Tujuan penulisannya adalah untuk mempertegas kekuasaan. Hal ini dimuat dalam prasasti Wanua Tengah III.


Gapura pertama sebelum memasuki areal pendopo
pagar dan gapura pendopo

Sayang sekali kami tidak sempat mengambil foto areal Candi pembakaran dan langsung pergi menuju tenggara ke areal pendopo. Sebelum memasuki areal pendopo kita akan melewati dua buah gapura, gapura yang pertama sudah tidak utuh dan tidak ada atapnya lagi, sementara gapura kedua dengan satu pintu masih lengkap terubung dengan tembok yang mengelilingi areal pendopo. Keluar dari areal pendopo kami menemui sebuah bangunan yang kental sekali nuansa Hindu-nya. Disini terdapat tiga buah candi kecil, kami mengira jika ketiga candi ini merupakan Candi Brahma, Wisnu dan Siva. Di depan candi tersebut terdapat sebuah lubang berbentuk persegi panjang. Berjalan kearah kiri dibelakang areal pendopo, kami melihat 5 atau 6 buah Makara berderet di bagian bawah bangunan pendopo. Makara merupakan hewan dalam mitological Hindu yang dibentuk dari gabungan dua hewan, misalnya gajahmina atau gajah dan ikan. Bagian depan menyerupai gajah sementara bagian belakang seperti hewan air atau ikan. Makara merupakan kendaraan dari Dewi Ganggan dan Dewa Baruna, ukiran atau pahatan Makara lazim ada pada pintu masuk bangunan Candi Hindu yang difungsikan sebagai pelindung.  

3 buah candi di areal pendopo

Makara : hewan dalam mytologial hindu gabungan dari gajah dan ikan

Menoleh kebawah maka kita akan melihat areal kompleks Kaputren yang dipercaya sebagai areal pemandian atau kolam pemandian. Karena datang saat musim hujan, maka areal kaputren ini sedang dipenuhi dengan air sehingga antara satu kolam dan lainnya kelihatan menyatu. Melangkah ketimur dari areal ini kita akan menjumpai dua buah gua yang disebut Gua Lanang dan Gua Wadon. Didepan gua ini terdapat kolam dan stupa. Setelah semua areal kami telusuri, akhirnya kami memutuskan kembali ke depan untuk melanjutkan kunjungan kami ke Candi Prambanan. Tapi karena belum dapat menyaksikan sunset di ratu boko akhirnya setelah ke Prambanan kami mampir lagi ke Ratu Boko dengan mobil pribadi, menyempatkan diri untuk mengambil beberapa foto sunset yang terkenal keindahannya. 
kompleks kaputren atau pemandian

salah satu motif pahat pada areal candi Ratu boko


Saran saya datanglah ke Ratu Boko senja hari saat cuaca cerah, maka keindahan matahari terbenam dari atas bukit bisa anda nikmati .
Kembali dengan shuttle bus ke kompleks Prambanan, kami langsung terpesona dengan kemegahan Candi ini. Candi Prambanan dikenal juga dengan sebutan Candi Lorojongrang, dibangun pada abad ke-9  Masehi yang diperuntukkan bagi Trimurti : tiga dewa utama dalam ajaran Hindu yaitu Brahma sebagi pencipta, Wisnu sebagai pemelihara dan Siva sebagai Pelebur. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli dari kompleks candi ini adalah "Siwagrha" yang berarti rumah Siwa sehingga tidak heran jika dibagian utama bangunan cnadi terdapat patung Siwa setinggi 3 meter. 
Menurut sejarah candi ini terdiri dari 240 candi, namun hanya tersisa 18 candi sementara candi lainnya masih dalam proses pemugaran.  Candi-candi tersebut antara lain :

  1. 3 Candi Trimurti: candi Siwa, Wisnu, dan Brahma
  2. 3 Candi Wahana: candi Nandi, Garuda, dan Angsa
  3. 2 Candi Apit: terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wahana di sisi utara dan selatan
  4. 4 Candi Kelir: terletak di 4 penjuru mata angin tepat di balik pintu masuk halaman dalam atau zona inti
  5. 4 Candi Patok: terletak di 4 sudut halaman dalam atau zona inti
  6. 224 Candi Perwara: tersusun dalam 4 barisan konsentris dengan jumlah candi dari barisan terdalam hingga terluar: 44, 52, 60, dan 68 (sumber: wikipedia)
Candi Prambanan
Disekitar candi kami melihat banyak tumpukan batu candi yang belum dipugar, batu-batu ini merupakan bagian dari  222 candi Perwara yang belum dipugar. Kami tidak bisa mengambil banyak foto saat berkunjung ke candi ini karena kunjungan kami bersamaan dengan beberapa sekolah yang sedang melakukan study tour sehingga areal candi benar-benar penuh dengan orang. Saran saya lebih baik datang ke Candi ini di hari kerja bukan hari libur agar jumlah pengunjung tidak terlampau banyak.

Berikut ini saya informasikan harga yang harus saya bayar untuk tour hari pertama dengan tujuan Merapi, Ratu Boko dan Prambanan

  • Biaya Sewa Mobil ( meliputi sewa mobil, bensin dan sopir untuk 9 jam) : Rp. 400.000
  • Biaya Sewa Jeep Merapi (termasuk retribusi lava tour merapi dan minuman dingin): Rp. 350.000
  • Biaya Tiket Masuk Prambanan & Ratu Boko : Rp. 45.000 per orang


Post a Comment

Copyright © KURANG LIBUR. Designed by OddThemes