Merapi dari dekat |
Bangunan museum gunung merapi |
Perjalanan dimulai tanggal 16 Maret 2015, menggunakan penerbangan pertama dari Bali ke Jogja, berangkat dari Bali jam 6.50 dan sampai di Jogja jam 7.10 pagi, langsung dijemput oleh Bapak Maryono, driver yang dikirimkan oleh jasa tour yang kami pakai. Dari Bandara Adisucipto perjalanan dilanjutkan menuju ke gunung merapi. Kami sengaja tidak ke hotel dulu karena masih terlalu pagi untuk check in jadi supaya tidak buang-buang waktu langsung saja meluncur ke area Gunung merapi. Bapak Maryono menyarankan ke Merapi lebih dulu supaya kemungkinan langit masih cerah lebih besar, mengingat akhir-akhir ini di Jogja selalu turun hujan yang menyebabkan kabut di lereng merapi dan menghalangi jarak pandang untuk menyaksikan keindahannya.
Museum Gunung Merapi
Perjalanan dari Bandara menuju Merapi Kaliurang membutuhkan waktu sekitar 1 jam, kami sempatkan mampir ke Museum Gunung Merapi terlebih dahulu. Museum ini terletak di Jln. Boyong, Dusun Banteng, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Disini kita bisa melihat berbagi informasi mengenai penyebaran dan bentuk gunung berapi di Dunia, Museum Gunung Merapi juga memajang beberapa benda yang luput atau sisa dari Erupsi merapi dari tahun ke tahun. Tempat ini cocok untuk sarana edukasi, karena lebih banyak informasi yang bisa dipelajari. Museum ini libur pada hari Senin dan dibuka untuk umum dari hari Selasa sampai Minggu mulai pukul 08.30 - 15.30 WIB. Harga tiket masuknya tergolong murah, kami hanya dikenakan Rp. 3.500 untuk biaya masuk dan Rp. 5.000 jika ingin menonton film dokumenter Merapi.
panel lapisan batuan Merapi |
Merapi Lava Tour
Setelah puas berkeliling di Museum Gunung Merapai, waktunya untuk menikmati keindahan Merapi dari dekat. Untuk naik dan menyusuri lereng Merapi kita harus menggunakan kendaraan Jeep yang disewakan di areal Merapi atau menggunakan motor sejenis motor cross pastinya tidak bisa menggunakan mobil pribadi mengingat jalur yang ditempuh benar-benar bisa menguji adrenaline kami. Pak Maryono membawa kami ke salah satu pos Jeep yang bisa di gunakan, namanya TLCM (Toyota Land Cruiser Merapi). Di pos ini berderet sejumlah Jeep yang siap mengantarkan kita mendekati Merapi. TLCM menawarkan beberapa paket yang bisa dipilih, kalau saya tidak salah ingat ada 3 paket yang ditawarkan sebagi berikut :
1. Paket I ( Short )
Dari basecamp TLCM - Sungai Opak - Desa Petung - Museum Sisa Harta - Kaliadem - Bekas Bunker - Batu Alien - kembali ke basecamp TLCM . Waktu tempuh 1 sampai 2 jam dengan Harga Rp. 350.000 per armada.
Dari basecamp TLCM - Sungai Opak - Desa Petung - Museum Sisa Harta - Kaliadem - Bekas Bunker - Batu Alien - kembali ke basecamp TLCM . Waktu tempuh 1 sampai 2 jam dengan Harga Rp. 350.000 per armada.
2. Paket II ( Medium )
Dari basecamp TLCM - Sungai Opak - Desa Petung - Museum Sisa Harta -
Kaliadem - Bekas Bunker - Batu Alien - makam mbah Maridjan - kembali ke basecamp TLCM. Waktu tempuh 2 sampai 3 jam dengan Harga Rp. 425.000
3. Paket III ( Long )
Dari basecamp TLCM - Sungai Opak - Desa Petung - Museum Sisa Harta -
Kaliadem - Bekas Bunker - Batu Alien - makam mbah Maridjan - Stiper Bukit Glagah Sari ( ada gardu pandang berjarak hanya 3.5 km dr puncak merapi) - kembali ke basecamp TLCM. Waktu tempuh 3 sampai 4 jam dengan Harga Rp. 550.000
Toyota land cruiser yang membawa kami menyusuri Merapi |
mempesona. Setelah menyusuri sungai Opak kami sampai ke Museum Sisa Hartaku.
bagian dalam museum Sisa Hartaku - Merapi Tak Pernah Ingkar Janji |
Jam erupsi merapi |
Sisa-sisa cangkir |
Sisa perabotan rumah tangga |
Kekuatan awan panas merapi mampu melelehkan gelas |
Sisa sendok dan garpu serta peralatan makan lainnya |
Bagian depan museum sisa hartaku |
pesan merapi |
pesan merapi |
Merapi dari kaliadem |
Merapi dari kaliadem |
Manikmati indahnya Merapi dari dekat |
Bunga edelweis yang tumbuh di kaki Merapi |
Pemandangan kota Jogjakarta dari ketinggian merapi |
Pemandangan kota Jogjakarta dari ketinggian merapi |
Rumput liar di kaki merapi |
Dalam perjalanan kembali ke kota Jogja, kami mampir dulu untuk makan, masih didaerah Merapi tapi saya benar-benar lupa dengan nama tempatnya. Tempat makan yang asri, dibagian belakang terdapat saung-saung dengan kolam ikan dibawahnya. Harga yang dikenakan juga tidak begitu mahal, relatif terjangkau untuk wisatawan lokal.
Post a Comment