Air Terjun Sekumpul - Bali Utara |
Bali
selain terkenal dengan pantai-pantainya yang indah juga memiliki
banyak spot air terjun yang menawan. Sebagian besar air terjun ini
berada di wilayah Singaraja - Bali Utara. Salah satu yang terindah
adalah air terjun Sekumpul (Sekumpul waterfall). Sesuai dengan namanya
air terjun yang satu ini berlokasi di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan
Kabupaten Buleleng atau sekitar 76 km dari daerah Denpasar .
1 kilometer pertama |
Untuk
mencapai lokasi air terjun Sekumpul, kita harus berkendara selama
kurang lebih satu setengah jam dari daerah Denpasar dengan melewati
areal wisata kebun Raya Eka Karya - Bedugul. Sesampainya di lokasi, kita
disediakan tempat parkir diatas, atau bisa turun sedikit di parkiran
bawah. Disana akan ada pemuda desa setempat yang membantu kita untuk
parkir atau bersedia menjadi pemandu menuju ke air terjun. Jika kita
membawa mobil lebih baik parkir di atas, di areal jalan raya karena
jalan turunan menuju air terjun tidak begitu besar dan lumayan terjal.
Tarif parkir yang dikenakan untuk satu unit mobil sebesar Rp. 10.000
(terbilang lumayan murah untuk areal pariwisata)
Perbukitan dan pemandangan ke arah kota singaraja |
Dari
Parkiran menuju ke air terjun kita harus berjalan sejauh kurang lebih
2,5 km. Tapi bagi pengunjung yang enggan berjalan kaki, kita bisa
menyewa ojek yang tersedia disana , tarif ojek sebesar Rp. 20.000 untuk
sekali jalan atau Rp. 35.000 untuk pulang pergi. Tapi saya sendiri
meutuskan untuk berjalan kaki karena ingin menikmati pemandangan yang
hijau dan indah di sepanjang perjalanan turun. Kami baru menyewa ojek
ketika kembali naik ke atas karena nafas sudah terengah-engah hehehe.
terasering |
Perjalan
di satu kilometer pertama terasa amat menyenangkan, sepanjang jalan
sudah di beton dan pemandangannya indah. Hamparan sawah dan perbukitan
sangat memanjakan mata, belum lagi pohon manggis dan durian yang kala
itu sedang lebat-lebatnya berbuah. Nah medan terjal mulai terasa begitu
kita memasuki loket tiket, sebenernya untuk masuk ke areal air terjun
ini kita tidak dikenakan biaya tiket masuk tapi hanya dikenakan
sumbangan sukarela atau dana punia. Jadi kita bisa memberi bayaran sesuai dengan kemauan dan kemampuan kita.
sawah dan bukit nan hijau |
Buah manggis yang menghiasi sisi jalan menurun menuju kaki air terjun |
Pohon durian yang sedang berbuah disepanjang perjalanan turun |
abaikan foto ini |
Dari
lokasi tiket ini, jalanan mulai terasa semakin terjal. Beberapa anak
tangga masih bisa digunakan walaupun sebagian besar sudah rusak dan rata
dengan tanah. Sepanjang 500 meter kita akan menuruni tangga dan jalanan
yang lumayan curam, bahkan saya tidak bisa berjalan turun tanpa
berpegangan pada pengaman tangga atau dahan-dahan pohon. Apalagi langit
mulai mendung dan rintik-rintik kecil hujan mulai membasahi yang
otomatis membuat jalan semakin licin dan berbahaya.
Medan
menurun mungkin tidak begitu sulit untuk ditaklukkan, tidak berapa lama
kita sudah sampai di kaki air terjun. Dibawah sana terdapat sebuah
pendopo untuk beristirahat dan juga dua warung kecil yang menjual
minuman botolan dan juga mie instant. Begitu sampai dibawah , hujan yang
lumayan besar langsung menyambut kedatangan kami, mau tak mau kami
harus berteduh sebentar karena mustahil mau jalan-jalan dibawah air
terjun ditengah hujan deras apalagi kanan dan kiri dikelilingi dinding
bukit yang terlihat mengalami longsor kecil di beberapa titik.
Perjalanan turun ke kaki air terjun sekumpul |
Sekitar
20 menit menunggu, akhirnya hujan mulai reda dan kami-pun melanjutkan
perjalanan menyeberangi sungai untuk menuju ke air terjun yang pertama.
Di areal ini terdapat total 7 buah air terjun yang tersebar di
dinding-dinding tebing oleh karena itu objek wisata ini disebut dengan seven point waterfalls.
bunga di tepi sungai |
Untuk
mencapai air terjun yang pertama kita hanya perlu menyebrangi sungai
satu kali, sementara menuju ke air terjun yang berikutnya kita harus
menyebrangi sungai sebanyak dua kali. Awalnya agak deg-degan dan
ragu-ragu mau nyebrang mengingat baru saja hujan turun, dan debit airpun
mulai meninggi. Takut kalau tiba-tiba ada banjir di hulu, tapi setelah
beberapa lama berkeliling di air terjun pertama, debit air mulai normal
kembali walaupun warnanya masih agak kecoklatan. Sudah kepalang tanggung
sampai dibawah, rasanya rugi kalau tidak mengunjungi kedua lokasi air
terjun. Kami-pun menyebrang pelan-pelan dan menyusuri aliran sungai
dengan bantuan tongkat seadanya hingga sampai ke lokasi air terjun
berikutnya.
menyebrangi sungai menuju air terjun kedua |
air terjun sekumpul ( kedua) |
Puas
menikmati keindahan air terjun sekumpul, kami tak mau berlama-lama di
bawah takut kalau nanti hujan turun lagi dan medan naik menjadi semakin
sulit. Satu persatu anak tangga dan jalanan menanjak licin kami tapaki.
Beberapa kali berhenti untuk mengumpulkan nafas dan tenaga. Kali ini
bagian naik memang terasa lebih berat dari ketika turun tadi.
Penggalan-penggalan nafas mulai terasa tak beraturan, memaksimalkan
usaha supaya bisa sampai ke pos tiket. Meskipun butuh waktu agak lama
akhirnya kami sampai diatas dan sudah pasti langsung pesan ojek untuk
naik ke parkiran.
air terjun sekumpul ( pertama) |
air terjun sekumpul ( pertama) |
Usaha
dan tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai air terjun sekumpul memang
terbilang lumayan, tapi saya jamin semua usaha itu akan terbayarkan
dengan lunas ketika sampai di kaki air terjun. Tebing nan hijau,
perbukitan yang indah serta air terjuan yang menjuntai bak kapas akan
setia memanjakan mata selama kita berada di bawah.
air terjun sekumpul ( pertama) |
Bagai
permata yang tersembunyi, air terjun Sekumpul memang bisa dibilang
sebagai salah satu air terjun terindah yang ada di Bali Utara. Nah bagi
kalian yang berkunjung ke Bali jangan lewatkan untuk mengunjungi air
terjun ini ya. Dijamin nggak bakal nyesel dengan keindahannya.
air terjun sekumpul ( pertama) |
air terjun sekumpul ( pertama) |
air terjun sekumpul ( pertama) |
perjalanan naik |
Oh
ya sebelum berangkat menuju ke lokasi air terjun, di tengah perjalanan
kami mampir disebuah warung sederhana di areal Tabanan yang menjual ikan
mujair menyatnyat. Hidangan khas Kintamani yang sekarang ini menyebar
hampir kesemua wilayah di pulau Bali. Tak salah pilih, warung ini
menyediakan paket mujair menyatnyat dengan harga yang sangat terjangkau.
Kami hanya perlu membayar Rp. 20.000 untuk satu paket ikan mujair yang
sudah dilengkapi nasi, sayur urap, sambel bongkot, kacang tanah goreng,
kuah jukut undis dan minuman. Mengisi perut sebelum memulai perjalanan
merupakan pilihan yang bijak kan, ibaratnya persiapan cadangan tenaga
hihihi.
Paket Mujair menyatnyat hanya 20k per paket |
Warung Bu Ani 3-Tabanan |
nasi dengan sayur urap, sambel bongkot dan kacang tanah goreng |
mujair menyatnyat |
Note:
sebagian besar foto diambil dengan kamera hp jadi mohon maaf kalau hasilnya kurang memuaskan
Post a Comment